Tahapan pembelajaran musik yang akan Kita bahas disini, ini sebagai bahan untuk diskusi atau minimal sebagai tambahan wawasan bagi Anda Pengajar ataupun murid di sekolah musik, atau tempat kursus/les musik.
Semua orang menginginkan pembelajaran yang mudah, menarik, menyenangkan, dan bertahap. Tetapi beberapa orang menginginkan pembelajaran yang instan (cepat bisa). Misalnya Anda ditawari ingin bisa bermain gitar yang Lama atau Instan, Anda pilih mana? Apakah ada yang namanya belajar yang Instan? Semua yang serba Instan pasti mempunyai kualitas yang kurang baik, misalnya dampak kesukaan kita mengkonsumsi mie instan selama bertahun-tahun terhadap kesehatan hehehe…. tidak ada ahli kesehaan yang mengatakan mengkonsumsi mie instan itu baik dan sehat 🙂 Ok kembali ke musik, jadi yang bagus adalah belajar secara bertahap, dengan tahapan yang betul
Dalam mempelajari sesuatu pasti Kita akan mendapatkan pelajaran yang lain selain yang Kita pelajari misalnya:
- Kesabaran
- Ketekunan/rajin
- Ketelitian
- Kebersihan
- Ke-Konsisten-an
Itu yang akan Kita dapat ketika Kita mempelajari sesuatu secara bertahap dan menikmati proses pembelajarannya. Kalau berbicara tentang waktu pembelajaran pastinya tidak ada yang cepat, semua butuh waktu untuk berkembang.
Menurut pengalaman Kami dalam mengajarkan pengetahuan dan keterampilan gitar kepada murid selama beberapa tahun, maka Kami akan berbagi pengalaman pembelajaran. Yang nantinya semoga artikel ini dapat menjadikan diskusi bagi para pengajar/instruktur/guru musik. Amin.
Tahapan Pembelajaran musik yang seharusnya sebagai berikut:
- Kinestetik, merupakan tahapan pembelajaran musik yang pertama, tipe pembelajaran ini memungkinkan anak didik untuk melihat, mendengarkan, dan meniru permainan yang diperagakan oleh pengajar/instruktur/guru musik. Pada tahap ini murid masih belum diajarkan untuk belajar mandiri, sama halnya dengan bayi, mereka menirukan apa yang mereka lihat, dengar dan rasakan. Tipe pembelajaran ini disarankan untuk diberikan kepada murid pemula, atau yang belajar dari “nol”.
- Visual, merupakan tahapan pembelajaran musik yang kedua, Tipe pembelajaran ini melihat materi yang disajikan, yaitu mulai mengajarkan membaca. Mengenal not, tanda baca, dan materi lain yang kaitannya dengan visual (melihat). Pembelajaran visual mulai mengajarkan kepada murid untuk belajar mandiri, misalnya pengajar musik tidak ada dan yang ada hanya partiture/tablature maka murid masih bisa belajar. Dan bahkan murid bisa belajar lebih dari yang diajarkan pengajar ketika sudah menguasai materi sebelumnya.
- Auditory, merupakan tahapan pembelajaran musik yang ketiga, Tipe pembelajaran ini berkaitan dengan pendengaran dan pembelajaran ini adalah tahap paling tinggi pada pembelajaran musik. Murid yang bisa menguasai pembelajaran Auditory biasanya mempunyai “FEELING” yang bagus dalam menebak nada dan memainkannya dalam alat musik.
Setiap lembaga atau sekolah musik atau kuliah musik mempunyai kurikulum tersendiri dalam mengajarkan musik kepada murid-murid mereka. Lah mana yang baik dan mana yang tidak baik? Semuanya baik asalkan kurikulum tersebut mempunyai tahap pembelajaran musik yang jelas dan yang paling penting membuat murid pintar bermain alat musik.
Bagaimana menurut teman-teman?
Ada Komentar? Silahkan dikomentari sebagai ajang Sharing/berbagi
Pasti Bermanfaat!!!
SMANGAD!!!